Pernahkah Anda melihat tanah atau batu dilindungi oleh kawat anyaman yang estetik di suatu tempat? Apakah itu untuk estetika? Alasannya tentu bukan. Alih-alih untuk estetika, anyaman kawat bernama kawat bronjong ini sebenarnya memiliki fungsi yang krusial dalam menopang dan menjadi pondasi untuk struktur-struktur tanah dan bebatuan. Lebih lengkapnya, kita akan bahas pada artikel ini. Mari kita simak bersama!
Anyaman kawat baja ini membentuk sebuah kotak atau balok. Karena kekuatan kawat baja ini cukup tinggi, maka untuk menganyam dan membentuknya membutuhkan tenaga mesin.
Anyaman kawat baja ini dibuat dengan teknik lilitan ganda yang membentuk lubang-lubang berbentuk segi enam. Anyaman ini diikat secara kuat di antara sisi-sisinya sehingga tidak mudah terurai. Ikatan anyaman inilah yang membuat bronjong mampu menahan tanah sehingga tidak terjadi longsor atau erosi. Kawat yang digunakan berbahan baja berlapis galvanis sehingga kawat tidak mudah berkarat.
Fungsi Bronjong
Fungsi bronjong di antaranya adalah melindungi dan memperkuat struktur tanah di sekitar tebing agar tidak terjadi longsor, tepi sungai, dan tepi tanggul. Bronjong juga bisa digunakan sebagai pembentuk bendungan untuk meningkatkan volume air sungai.
Kekurangan Bronjong
Kekurangan bronjong adalah jika menggunakan kawat yang berbahan baja berlapis galvanis, maka bronjong tidak cocok untuk digunakan pada area yang memiliki air dengan kadar garam tinggi atau kadar asam tinggi seperti tepi laut. Kekurangan berikutnya adalah konstruksi bronjong yang terkadang harus dibuat di lahan yang berukuran lebar karena jika dibuat dalam ukuran kecil, seringkali bronjong tidak bisa berfungsi untuk menahan longsor atau erosi dengan baik.
Kunjungi website utama kami untuk mengetahui produk apa saja yang kami tawarkan dengan cara, klik tulisan tebal berikut ini jangan salah klik ya ; “HOME“
Leave A Comment